Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

19 Tahun

             Terima kasih Tuhan,Engkau telah memberikan kehidupan selama 19 tahun. Dengan kondisi hidup yang saya pikir hampir sempurna,walau di dunia ini tak ada yang sesempurna layaknya Dirimu. Ampuni hamba akan segala dosa yang pernah saya perbuat Tuhan. Saya memang hina,dan sekiranya belum pantas untuk mencicipi yang Engkau janjikan surga.

Lost Stars

              Muda. Masa yang menggelora. Dengan semua lika-liku hidup yang mulai terasa. Banyak insan yang kehilangan arah dari sini. Orang banyak berkata bahwasannya masa muda ialah masa dimana seorang manusia harus memperjuangkan harga dirinya,martabatnya,bakatnya,potensinya,termasuk pula cintanya. Masa muda tak ubahnya masa dimana kita akan menjadi apa? Siapa? Dan bagaimana?

Happy New Year

                 Selamat datang tahun 1437 Hijriyah,selamat tinggal tahun 1436 Hijriyah... Masihku ingat tahun lalu saya merayakan momen tahun baru Islam ini bersama kawan-kawan mengajiku di tempat yang terpelosok,jauh dari hiruk pikuknya duniawi. Menjelang maghrib,saya dan kawan- kawan dikumpulkan bersama oleh pak Kyai di masjid,untuk melantunkan do’a akhir tahun dan awal tahun pada senja itu. Nuansanya begitu khas dan nampak sangat berbeda.. Entah untuk tahun ini?

Kamu

Walau bulan Juli telah berlalu dengan terik matahari yang kian menderu. Aku ingin mengungkapkan sesuatu kepadamu. Sesuatu yang mungkin tak pernah dikau sadari sedari dulu. Kamu itu...

Agustus di Indonesia

           Mulai memasuki pertengahan bulan. Pertanda peringatan hari kemerdekaan akan segera digenderangkan. Kulihat kotaku Puwodadi,sudah bertebaran di pinggir jalan sang warna kebanggaan merah putih. Musim lomba 17’an sepertinya pun telah di mulai,saya melihatnya secara online dari postingan teman-teman di sosial media.            

Fight For National Univercity #Chapter7 #UsahaKaliKedua

                       Leganya,tanggal 23 dan 24 Juni 2015 berlalu juga. Perang perjuangan demi masuk universitas negeri idaman untuk kali kedua bagi saya di bulan ini. Lelah benar-benar terasa,sesampainya di rumah aku lunglai tak berdaya. Ucapan terima kasih takkan pernah ku lupa untuk mengutarakannya,kepada salah satu teman baik saya yang kuliah di salah satu sekolah tinggi di Jogja yang bernama Indah dan teman sekosnya,yang sering dipanggil Indah kalo saya denger tuh ‘Flow’,tapi nama aslinya sendiri saya benar-benar kagak tahu. Flow ini dari Bangka,gila bener deh tuh perjuangan menuntut ilmunya,empat jempol deh,jempol tangan sama sepasang jempol kaki. Dan faktanya pula dia belum pernah pulang kampung semenjak ospek pertama sebagai mahasiswa. Tambah salut saya.

Lebaran?

           Malam ini berbeda dari biasanya di tahun ini,berbeda dengan yang lain walaupun masih saja ada yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Letupan-letupan deru deras suara mercon ataupun kembang api di langit malam jadi pandangan yang lazim. Disangi dengan kumandang gema takbir yang tak kalah bergelora. Benar-benar khas,menyerukan dan yang pasti selalu dinantikan. Inilah lebaran?

Fight For National Univercity #Chapter6 #TembalangMedanPerang

                        Selasa dini hari,pukul 3 pagi,9 Juni 2015. Panitia dengan baik hati dan sukarela membangunkan kami para peserta BPUN yang akan mengikuti tes SBMPTN di Kampus UNDIP Tembalang untuk sekedar melakukan sholat malam demi memudahkan langkah mewujudkan impian. Benar-benar religius sekali. Meskipun rasa capek ini belum luntur,namun rasa semangat semakin lebih membara dari yang lalu dan mampu menyembunyikan rasa capek yang menggelayuti diri.

If You Ever Come Back,If You Could See Me Now...

           Andai kamu pernah kembali,andai kamu dapat menatapku kini. Semuanya ku konotasikan pada ’andai’ yang akal sehat sendirikupun takkan mampu melogikakannya untuk menjadi kenyataan. Entah mengapa diriku berpikiran dan berharap seperti itu.

My Media

            Media di masa kini sudah berevolusi dengan sangat signifikan. Jika tempo dulu hanya orang-orang berduit dan punya kuasa yang bisa bikin media,hal itu sudah kadaluarsa untuk sekarang. Semua orang bisa membuat media dengan murah dan gampang. Yak media sosial,melalui media yang satu ini orang yang biasa-biasa aja bisa kayak artis ibukota,maupun tokoh – tokoh terkemuka jika ia memang menginginkannya. Dengan ini saya bukan bermaksud untuk seperti itu,saya disini hanya ingin berbagi kepada khalayak ramai yang punya kepentingan tertentu untuk menghubungi saya,maka bisa mengkontak saya via media sosial di bawah ini : Facebook          : Cahyo Nayotom Twitter             : @cahyo_nayotom E-mail               : nadzir.utomo@gmail.com Whatsapps       : 085712319380 ID Line             : nayotom             Dari menyampahnya berbagai jenis sosial media,saya hanya aktif dan intens untuk media-media sosial diatas. Terima kasih.

Fight For National Univercity #Chapter5 #PeliknyaUsaha

                     Wow,gila nggak terasa udah nyampai ke chapter 5 aja nih. Ini merupakan pengalaman sekaligus eksperimen kali pertama saya dalam mengetik cerita yang bukan hanya cerita ngomong belaka tapi juga pake mikir terutama entertaimentnya,yang walaupun sederhana,tapi insyaAllah mampu menghibur kamu,penikmat setia ketikan saya. Perasaan baru dua   pekan lebih yang lalu saya ketikan chapter pertama. Emangkan. Hehe,saya ucapkan banyak terima kasih buat kamu yang udah apresiasi cerita biasa aja saya yang satu ini,sejak awal chapter pertama,hingga yang terkini yang sedang kamu pantengin di layar kaca. Kalo bukan kamu yang baca siapa lagikan? Maklum masih ngrintis jadi pengetik gadungan. Gadungan aja kok pake ngrintis? Ya saking parahnya. Oke makasihnya udah sampai disitu aja ya,lanjut ?

Fight For National Univercity #Chapter4 #MenujuTembalang

                          Selepas pembubaran pengasramaan BPUN Kudus 2015,saya bergegas mengambil barang-barang saya yang ada di pondok. Supaya saya bisa segera ke terminal dan kesempatan pulang saya dapatkan. Mengingat bus jurusan ke Purwodadi kalo jam 4’an gitu kabar burungnya sudah kagak ada. Tapi saya nggak percaya sama itu burung,saya tetep ngotot aja pengen pulang. Niatan saya untuk lekas meninggalkan pondok harus menemui hambatan berupa keharusan mengikuti sesi foto bareng dulu dengan sesepuh ponpes,seluruh panitia dan peserta BPUN maupun yang hanya kawan-kawan laki-laki saja.

Fight For National Univercity #Chapter3 #30HariDiGolanTepus

Gambar
                 Kamu tahu kapan gambar diatas diambil? Sabtu pagi,6 Juni 2015. Rasa-rasanya baru kemarin momen itu terjadi,kala itu saya dipanggil dari kejauhan oleh Mas Abu buat ikut nimbrung untuk foto bareng diatas. Padahal saat itu saya belum sempat mandi,dan kaos belang yang ada dileher saya (itu bukan syal ya) itu adalah sebuah kaos kotor yang saya pake buat meredam keringat hasil dari main sepak bola di pagi itu.

Fight For National Univercity #Chapter2 #LangkahAwal

              Akhir April 2015 hasil tes BPUN Kudus 2015 diumumkan,malam itu saya cukup waswas apakah saya lolos atau tidak? Kalo tidak lolos bisa dipastikan saya akan belajar mandiri,di rumah sendiri tanpa ada yang menemani. Sungguh ironis sekali... Namun hasil berkata lain,di malam itu juga saya mendapati sebuah pesan singkat dari salah satu panitia BPUN Kudus bahwasanya saya lolos BPUN. Sungguh bahagianya saya di malam itu. Dan tak henti-hentinya saya berucap syukur.

Fight For National Univercity #Chapter1 #SemuaBermula

BPUN 2015! Student Today,Leader Tomorrow... IPNU IPPNU! Belajar... Berjuang... Bertaqwa... Sanlat Kudus! Kami... Siap... Masuk... PTN...             Itulah 3 jargon andalan yang sering dikumandangkan dalam setiap kegiatan BPUN Kudus 2015. 3 jargon pelecut semangat kami,3 jargon interpretasi niat kami,dan tentunya 3 jargon yang akan selalu kami kenang dalam perjalanan kami menuju universitas idaman kami. Kami, para peserta Bimbingan Pasca Ujian Nasional Kudus 2015.

Berani Malu

Hah? Berani kok malu? Apaan nih? Judul ketikan yang aneh? Hehe,mungkin terdengar sedikit aneh dan tidak wajar. Memang,maklum yang ngetik juga aneh kok. Hehe,yang namanya beranikan sewajarnya tidak malu. Namun yang saya maksud malu disini tidaklah seperti itu,saya akan menguak malu sebagai sebuah fenomena sosial. Yang berbeda dari yang lain. Ingin tahu? Segera kita simak ulasannya berikut ini…

Romantisme Lagu Sheila

“kuawali hariku dengan mendoakanmu agar kau selalu sehat dan bahagia di sana sebelum kau melupakanku lebih jauh,sebelum kau meninggalkanku lebih jauh “             Sepenggat lirik lagu dari maestro musik asal Yogyakarta beridentitas sebagai Sheila on 7 dengan judul lagunya “pemuja rahasia”. Yak,lirik   lagu ini memang begitu membekas di benak saya,saya tersadar dan mengerti bahwasannya cinta sejati itu berawal dari sebuah do’a,bukan hanya kalimat cinta,i love you,aku sayang kamu semata. Lebih dari itu, semuanya dari do’a ketika kita sudah berani memasukkannya dalam alunan sendu do’a kita selepas beribadah maupun disela aktifitas kita. Romantis bukan? Hehehe memang bukan kata cinta tapi menyiratkan di dada makna cinta sesungguhnya.

Berkenalan dengan yang Kusebut Cinta

            Cinta,siapalah yang tak mengenal perihal yang satu ini,banyak insan yang telah terbuai karenanya,terutama kaum remaja dan kaum pencari cinta sejati serta pejuang cinta yang bekerja di PT. Pencari Cinta Sejati di profil Pesbuk mereka. Weh,tahu apa loe tentang cinta? Umur aja masih muda,anak ingusan,paling-paling ya baru satu dua kali pacaran.

Man On Wire

Gambar
                       Man on wire atau pria di atas tali. Judul postingan Tom . Wow,keren banget yak,bisa berdiri di atas tali? Pada dasarnya maksud Tom ketik judul tersebut bukanlah bermakna seperti itu. Mungkin emang iya untuk arti dalam bahasa,tapi bukan untuk ketikan ini. Jadi sebenarnya seperti apa?