Lost Stars
Muda.
Masa yang menggelora. Dengan semua lika-liku hidup yang mulai terasa. Banyak
insan yang kehilangan arah dari sini. Orang banyak berkata bahwasannya masa
muda ialah masa dimana seorang manusia harus memperjuangkan harga dirinya,martabatnya,bakatnya,potensinya,termasuk
pula cintanya. Masa muda tak ubahnya masa dimana kita akan menjadi apa? Siapa?
Dan bagaimana?
Seperti halnya tajuk ketikan
ini,masa muda bak bintang yang kehilangan arah jatuhnya. Arah jatuhnya itu
berupa jati diri mereka. Para pemuda.
Saya
pun menyadari kalau pencarian jati diri tak semudah dengan banyaknya nasehat
maupun pepatah yang dilontarkan para orang tua kepada saya. Bagi saya,hal yang
paling utama dari masa muda adalah diri kita. Diri kita ini para pemuda.
Bagaimana diri menjalani hidup? Berideologi kuat atau cuma jadi bagian dari
yang namanya aksi ikut-ikutan? Bagaimana rencana diri kedepannya? Kemudian
perkembangannya? Semuanya tergantung diri masing-masing,bukan orang
tua,sahabat,kawan apalagi pacar. Mereka hanyalah bagian pendukung,yang memang
dibutuhkan namun tetap saja intinya pada diri sendiri.
Di
masa ini pula,seorang manusia harus lebih dan lebih dalam menjelajah potensi dirinya.
Agar kelak sukses lancar dalam genggaman. Mengapa?
Ya karna paragraf diatas sebelum alinea ini. Menjelajah potensi apaan yak?
Semuanya kalau bisa. Apa yang ada dalam diri itu harus segera kita
ketahui. Biar hidup ini bisa diresapi,dimengerti serta dimaknai secara
mendalam. Contoh sederhananya ya seperti bakat,minat,kerohanian dan seterusnya.
Kalau
perlu semua itu bisa dikeluarkan ,direfleksikan dalam diri kita. Melalui karya,kegiatan
dan sebagainya. Hal itu dirasa perlu dan penting bagi masa depan seseorang.
Karna pada dasarnya hidup ini tergantung diri sendiri itu tadi,mau jadi apa
kelak? Orang sukses atau begundal? Walau diri ini tak pernah tau,tapi takdir di
tangan Tuhan,dan Tuhan hanya akan merubah itu semua lewat usaha dan do’a
seorang insan.
Mengapa
sedemikian penting? Lewat bakat dan minat yang mampu seseorang keluarkan itulah
seseorang akan menjelma menjadi diri yang sebenarnya. Jika terasah,lewat itu
pula kesuksesan biasanya datang. Hidup ini tentang guna. Seberapa banyak diri
ini berguna bagi insan lain, disitulah kesuksesan akan gampang menghampiri. Dan
hasil dari jelajah diri tadi,kemungkinan yang bisa membuat diri ini dapat
berguna lebih bagi orang lain.
Pemuda
adalah tulang punggungnya suatu harapan. Tidak hanya untuk dirinya sendiri
namun bagi bangsa,agama dan suatu negara. Mereka inilah penerus bangsa bukan?
Termasuk juga saya. Disini saya tidak bermaksud menggurui ataupun
semacamnya,saya hanya ingin melontarkan keresahan yang ada dibenak saya tentang
masa muda bukan lagi cinta. Satu hal yang paling dibutuhkan pemuda bagi saya
ialah kepercayaan. Jika orang lain bahkan banyak orang lain yang percaya
terhadap seseorang maka motivasi orang itu untuk percaya akan dirinya sendiri
akan berlipat ganda. Lebih dan lebih.
Tak
hanya itu,sebuah kepercayaan akan memberikan efek samping yang positif lainnya. Sayangnya kebanyakan orang
hanya akan percaya terhadap orang lain jika orang tersebut berhasil,jika gagal maka kepercayaan itu akan
berbanding lurus dengan kegagalannya. Sayangnya lagi dimasa muda itu sangat
diwajibkan seseorang untuk kaya akan kegagalan biar kelak di masa senja tak
banyak menyesal. Masihkah engkau percaya pada anak muda? Pada saya? Bukankah
dalam setiap hal di dunia ini ada yang disebut dengan sebuah proses? Sadarkah
engkau akan proses-proses itu. Proses yang terkadang begitu lama dan sulit
untuk dilampaui.
Saya
tak pernah tahu dan mengerti tentang seberapa besar orang lain berusaha dalam
menyukseskan dirinya. Saya juga tidak tahu menahu tentang prosesnya. Begitu
juga denganmu bukan? Terus mengapa ada sekian banyak orang yang beranggapan sinis
pada orang lain yang sedang gagal,yang sedang dalam keterpurukan,yang sedang
berproses menuju kesuksesan? Mengapa? Seringkali saya bertanya dalam
perenungan.
Mengapa
mereka tidak mengintrospeksi diri saja? Mereka sudah sukseskah? Jika
sudah,sesombong dan banggakah mereka akan kesuksesan duniawinya? Mengapa mereka
tidak mengurus problematikanya sendiri? Mengapa mereka harus mengusik orang
lain,yang terkadang untuk beberapa orang itu sangat mengganggu privasi?
Mengapa? Mengapa? Mengapa?
Ah
yasudahlah... Tak penting juga,membahas banyak hal yang begituan. Mari kembali
saja ke topik utama yakni masa muda. Sebagai penerus bangsa sudah saatnya kita
para pemuda menunjukkan taringnya. Tunjukkan lewat apapun itu. Kalau saya ya
lewat hal yang seperti ini. Sebuah karya yang dituangkan dalam sebuah tulisan.
Mungkin memang belum jadi yang terbaik buat banyak orang,bahkan buat negeriku
ini yang kaya raya. Tapi percayalah, kini inilah yang terbaik dariku untukmu
bangsaku. INDONESIA.
Selamat
hari Sumpah Pemuda. Hidup Pemuda Indonesia!
Komentar