Selamatkan Lahan Gambut, Bencana Indonesia Surut



               Indonesia merupakan negeri yang kaya raya. Dengan 200 juta lebih penduduknya, Indonesia memiliki beraneka ragam kekayaan, mulai dari seni budaya, suku bangsa, bahasa hingga hayati yang tak dapat dipungkiri. Sama seperti sosok orang kaya di tengah masyarakat, banyak hal yang ingin diperebutkan dari Indonesia. Baik itu oleh negeri tetangga yang ingin mencaplok wilayahnya, maupun masyarakat Indonesianya sendiri yang rakus akan potensi negeri. Ancaman – ancaman terus mendera bangsa yang dilewati garis khatulistiwa.

                Salah satu ancamannya ialah bencana kebakaran hutan atau lebih tepatnya kebakaran lahan gambut di beberapa pulau di Indonesia seperti pulau Sumatera dan Kalimantan dalam beberapa tahun terakhir. Tak kenal maka tak sayang, begitulah pepatah lama dilantunkan. Untuk menyelamatkan Indonesia, dibutuhkan rasa sayang terhadap tanah air ini agar dapat menjaganya dari berbagai ancaman yang menerpa,termasuk pula kebakaran lahan gambut. Sebelum menilisik lebih jauh tentang ancaman ini, alangkah baiknya aku dan kamu berkenalan terlebih dahulu dengan yang disebut gambut. Gambut ya, bukan rambut. Hehe. 

                Menurut #PantauGambut, sebuah situs daring yang berperan dalam perencanaan strategis, pengembangan, implementasi kegiatan Pantau Gambut di Indonesia menjelaskan bahwa gambut merupakan hamparan yang terbentuk dari sisa –sisa pohon, rerumputan , lumut dan jasad hewan yang membusuk. Menumpuk selama ribuan tahun sehingga membentuk endapan yang tebal. Biasanya gambut ini ditemukan di area genangan air seperti rawa, cekungan sungai, daerah pesisir di dataran tinggi maupun dataran rendah. Di dunia, lahan gambut Indonesia merupakan salah satu yang terbesar. Luasnya mencapai 14,9 juta hektar. Dengan fakta yang demikian, ekosistem pada gambut ini mempunyai peran untuk menstabilkan iklim dunia dikarenakan lahan gambut Indonesia menyimpan sepertiga cadangan karbon dunia atau apabila dikonversikan ke dalam bentuk angka, kisarannya mencapai 22,5 – 43,5 gigaton karbon. Ini termasuk yang tertinggi, setara dengan emisi yang dilepaskan oleh 17 – 33 miliar mobil pribadi dalam setahun.

                Berdasarkan fakta diatas pula, ancaman kebakaran lahan gambut sangat mengancam umat manusia, terutama masyarakat Indonesia. Sebagai contoh nyata, pada tahun 2015 lalu kebakaran hutan dan lahan gambut yang menerpa beberapa provinsi di pulau Kalimantan dan Sumatera telah mengakibatkan lebih dari 120.000 masyarakat Indonesia terserang penyakit pernafasan,banyaknya sekolah yang ditutup membuat terganggunya sistem pendidikan di daerah sekitar yang terdampak bencana, jaringan transportasi udara pun terputus akibat berhentinya aktivitas di bandara,negara pun dikabarkan merugi hingga 220 triliun rupiah, meningkatnya emisi gas rumah kaca secara signifikan, serta terancam punahnya keanekaragaman hayati seperti habitat fauna dan flora di lingkungan.

                Tak hanya berperan untuk menstabilkan iklim dunia, lahan gambut Indonesia ternyata juga bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya antara lain ialah dapat mengendalikan banjir pada saat musim penghujan dan mampu mengeluarkan cadangan air pada saat kemarau panjang. Hal ini disebabkan tanah gambut mempunyai kemampuan untuk menyimpan air hingga 13 kali dari bobot aslinya. Manfaat lain yang dihasilkan dari lahan gambut ialah dapat menunjang kehidupan masyarakat disekitarnya melalui habitat sumber pangan yang terkandung di dalamnya seperti ikan, udang, kepiting, dan lain – lain.

                Sebagai masyarakat yang juga menjadi bagian dari Indonesia, tentunya aku dan kamu ingin berkontribusi untuk negeri ini. Salah satu cara berkontribusi untuk negeri ini ialah dengan melakukan pelestarian lahan gambut di Indonesia melalui restorasi gambut. Apa itu restorasi gambut? Sekali lagi, restorasi gambut ya, bukan restorasi rambut. Hehe.

Restorasi gambut masih menurut #PantauGambut adalah sebuah proses panjang untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari berkurangnya lahan gambut di Indonesia. Adapun langkah – langkah untuk melakukan restorasi gambut akan dijelaskan melalui infografis berikut :





                 Lakukan langkah – langkah tersebut demi mewujudkan gambut yang lebih bermanfaat bagi Indonesia. Agar gambut tetap lestari, sebab perkebunan kelapa sawit tak bisa jadi pengganti. Pengganti untuk menjaga Indonesia dari sang mara bahaya. Selamatkan lahan gambut, bencana Indonesia surut. Gambut ya, bukan rambut. Hehe.



Sumber Referensi : pantaugambut.id

Komentar

Mas Helmi Blog mengatakan…
wah artikelnya keren gan, kunjungi web saya juga ya :D
nayotom mengatakan…
Wkwk sudah gan
Unknown mengatakan…
Terbaikk. Tapi masalah mendasar menurut saya di masyarakatnya ��

Postingan populer dari blog ini

Desain Kartu Anggota Osis SMK N 1 Purwodadi