Tulisan Kerinduan
Senja
telah tiba dengan raut merona mempesona di ruang
semu
Terbayang
diri ini akan jelitanya dirimu
Pejuang
mimpi dengan sejuta obsesi,kamu
Tahukah
engkau,jikalau diri ini merindukanmu?
Sosok
pengembira nan ceria
Pemberi
bahagia di dalam nestapa
Duhai kamu yang cantik jelita
Miliki manis tiada tara
Membawa duniaku dalam bahagia
Ini tahun kedua
Andai kita masih bersama
Aku rindu kamu,kapan kita bertemu !!!
Terlintas dalam pikiranku..
Menggerutu….
Dalam bisu..
Sebuah
sajak yang ku persembahkan hanya untuk kamu. Yang tak kunjung Tuhan takdirkan
untuk bertemu.
Sedikit
cerita buat kamu,di suatu malam,aku sebenarnya ingin menyapamu,meski hanya
via dunia semu. Hai kamu.. Apa kabarmu?
Lama sudah aku dan kamu tak berjumpa.. Terakhir kali pada 2
November di tahun kelabu... Kini sudah mulai memasuki semester tua ya?
Hehehe.. Kamu
tahu betapa menyiksanya diriku menahan
rindu? Melihat indahnya senyummu? Menatap tatapan mata indahmu,yang mungkin
kini tak seperti dulu terhadapku? Aku hanya
bisa melihat postingan social mediamu di
timeline sosmedku. Sekedar itu saja begitu menyiksa. Ku lihat difotomu sekarang,kamu tampil bak
sosialita,sungguh benar-benar aku tak menyangka. Gayamu yang dulu menurutku
terlihat sederhana,kini sepertinya telah berubah mengikuti alur mode hijab
kekinian.
Dan seketika dering
telponku membuatku tersenyum di malam itu. Sebuah pesan masuk di aplikasi pesan
milikku, namun itu bukan dari kamu. Tetapi dari
seseorang yang kini masih satu sekolah denganku.
Lihatlah bagian yang
tergores tinta
merah. Seakan mengubah mendung di dalam diri berubah menjadi langit yang cerah. Yang sebelumnya berisi perasaan gundah dan
gelisah,menjadi lekukan indah di garis bibir pertanda
keceriaan. Meski hanya gurauan belaka,tetapi hal itu mengobarkan
rasa rindu di jiwa. Membuat sekat khusus yang sedianya dulu sudah mulai sedikit terbuka,kembali menutup pintunya.
Jujur
aku tak mengerti,mengapa respon orang lain yang aku dan kamu sama –sama kenal
tersebut mengutarakan hal yang demikian. Dia bilang kita cocok? Aku setujui
saja hehe.. Biarkan orang lain menilai,dan waktu akan memberikan jawabannya.
Aku hanya selalu berusaha mengikhlaskan tentang apa yang terjadi kemarin,dan
mencoba melakukan hal terbaik yang bisa aku lakukan saat ini. Sebab tak
masalah jika sekarang aku dan kamu
dipisahkan seperti ini,
lewat jarak,waktu,tem pat,dan sebagainya. Namun hal itu akan nampak
istimewa,jikala u pada akhirnya kita akan bersama dan kini aku dan kamu sedang beriringan
dalam prosesnya.
Untuk
kamu,inilah tulisan kerinduan yang bisa ku utarakan.
Komentar