Lebaran?



           Malam ini berbeda dari biasanya di tahun ini,berbeda dengan yang lain walaupun masih saja ada yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Letupan-letupan deru deras suara mercon ataupun kembang api di langit malam jadi pandangan yang lazim. Disangi dengan kumandang gema takbir yang tak kalah bergelora. Benar-benar khas,menyerukan dan yang pasti selalu dinantikan. Inilah lebaran?


            Yap benar. Malam ini adalah malam takbir dimana hari esok ialah hari Raya Idul Fitri Tahun 1436 H atau biasa dikenal banyak orang dengan hari Lebaran. Saya sendiri sedikit bingung dengan istilah tersebut. Mengapa? Hari Lebaran? Apakah hari itu lebih lebar dari biasanya? Apakah hari itu ada hubungannya dengan matematika? Terus jika ada korelasi, mengapa tidak ada hari panjangan untuk istilah hari raya yang lain? Pikiran saya termenung...

            Hmm... tapi yasudahlah tak usah dibahas panjang lebar layaknya rumus matematika. Mereka bilang ini hari esok ialah hari kemenangan. Kemenangan apa ya? Terkadang hati saya bergurau demikian. Kemenangan buat yang pacaran untuk kembali berdua-duaan? Berciuman? Menghempaskan segala nafsu birahi kembali yang selama ini telah tertahan di bulan Ramadhan? Atau kemenangan bagi mereka untuk kembali bebas lepas tak terjaga sebab selama bulan puasa mereka menjadi pusat perhatian yang tak bisa untuk dihiraukan? Ngerti maksud saya?
Saya sendiri tak benar-benar mengerti tentang maksud kemenangan yang hakiki dari hari Raya Idul Fitri. Bagi saya pribadi, hari kemenangan itu ialah hari dimana kita memakai banyak hal baru yang mungkin tak akan pernah datang untuk kedua kalinya dalam setahun. Selain itu,hari dimana banyak orang akan bermaaf-maafan,dan tentunya seperti terlahir kembali. Terlahir awal lagi di dunia karna Tuhan telah memaafkan kekhilafan para pendosa. Termasuk saya. Saya selalu berharap demikian,semoga. Aamiin...

            Hari esok juga jadi hari budaya bagi bangsa Indonesia. Tradisi mudik salah satu yang utama. Tradisi mobilitas manusia nusantara yang benar-benar bergelora sama halnya gema takbir malam ini. Kota Jakarta menjadi sepi. Desa di Jawa menjadi padat dengan lalu lalang mobil pribadi yang jarang menjadi konsumsi. Saya malah pengen ke Jakarta hehehe...

            Khusus di tahun ini ada nampak yang berbeda dari lebaran saya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk kali pertama saya lebaran tidak pergi ke Blora lebih tepatnya desa Doplang. Biasanya hari kedua lebaran saya selalu kesana. Itu pasti. Mungkin penyebabnya tak lain ialah,sanak keluarga saya yang merantau di Jakarta kebanyakan kagak mudik untuk tahun ini. Mereka ialah para saudara ibu saya,dan saudara sepupu saya yang lebih memilih tinggal di hunian mereka di perantauan tanpa pulang ke kampung halaman. Tak apalah,itu keputusan mereka,dan seyogyanya saya harus menghargai itu. Dan memang saya hormati itu. Maklum,perekonomian Indonesia kekinian sedang tidak dalam progress yang membaik,malah cenderung memburuk. Beda pemerintahan,beda perkembangan pula. Wajar saja mereka tak pulang kampung untuk edisi lebaran kali ini. Lagipula Februari kemarin saya telah main-main kesana,jadi ya rasa kangen sedikit tak terasa. Hehehe...

            Terakhir tak lupa kusampaikan kalimat,selamat hari Raya Idul Fitri Tahun 1436 H,minal aidzin wal faidzin,mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh orang yang saya pernah kenal. Yang masih ingat dengan saya maupun yang sudah lupa. Begitu pula saya sendiri. Saya hanya manusia biasa yang takkan pernah lepas dari hal itu semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memotong Clip Di Corel VideoStudio X5

Desain Kartu Anggota Osis SMK N 1 Purwodadi